Nama : Dhani Safitri
Kelas : 1DB11
Npm : 31111981
Arti Pentingnya Organisasi dan Metode
1.Pengertian Organisasi dan Metode
Istilah organisasi dapat diartikan sebagai wadah, sekelompok manusia untuk saling bekerja sama, dan proses : pengelompokan manusia dalam suatu kerja sama ynag efisien.
Sedangkan istilah metode tersebut berarti suatu tata kerja yang dapat mencapai tujuan secara efisien.
Pengertian organisasi dan metode secatra lengkap adalah rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan secara sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mancapai tujuan yang sah ditetapkan. Dari pengertian tersebut terkandung beberapa maksud yaitu :
- Organisasi dan metode merupakan kunci atau syarat pelaksanaan kerja yang setepat-tepatnya
- Organisasi dan metode penting bagi kegiatan manajemen
- Organisasi dan metode dapat memanfaatkan sumber-sumber dan waktu yang tersedia
- Organisasi dan metode berguna dalam meningkatkan efisiensi kerja untuk mencapai tujuan
Organisasi adalalah sekumpulan orang yang bekerja sama yang mempunyai tujuan yang sama dan mempunyai manajemen.dan setiap menajemen itu sendiri tidak pernah terlepas dari 4 hal ini di antaranya adalah:P,O,A,C. Yaitu:
- PLANING adalah perencanaan
- Organization adalah pengorganisasi
- Actuniety adalah penepatan sesuai prosedur
- Controling adalah pengawasan
Jadi sepintar apapun orang dengan beragam title dan sarjana jika ia membuat organisasi maka ia tak akan terlepas oleh 4 hal ini, karena ini selalu mencakupi untuk berjalannya roda organisasi itu sendiri.dan begitu banyak sekali macam-macam definisi organisasi itu sendiri dan saya hanya menjelaskan define umum organisi dari orang yang termuka diantaranya adalah :
Definisi organisasi:
- Menurut chester I bernand(suatu system kegiatan bersama antar 1 orang dan lebih daro 2 orang,sesuatu sifat yang tidak berwujud &tidak bersifat berseorangan dan sebagian besar mengenai hubungan)
- Menurut JOHN M.GOUS(tata hubungan antar orang-orang untuk untuk dapat memungkinkan tercapainya tujuan bersama dengan adanya pembagian tugas & dan bertanggung jawab atas tugasnya)
- Menurut JOMES D.MOONEY( bentuk kerjasama manusia untuk pencapai tujuan bersama)
Dan organisasi itu juga mempunyai pandangan diantaranya adalahsebagai pandangan wadah”tempat kegiatan dilaksanakan,dan juga sebagai proses”yaitu hubungan formil dan informal,dan sebagai system.
Organisasi sebagi wadah jadi wadah sebagai tempat pelaksanaan organisasi tersebut
Orgabisasi sebagai proses adalah memperhatikan interaksi atau kerjasama antar anggota dalam organisasi dan proses di bagi menjadi 2 yaitu proses formal dan proses informal
Dan proses formaladalah organisasi pola hubungan yang ditetapkan secara resmi oleh top manejemen. Proses informal mempunyai 3 peranan yaitu:
Orgabisasi sebagai proses adalah memperhatikan interaksi atau kerjasama antar anggota dalam organisasi dan proses di bagi menjadi 2 yaitu proses formal dan proses informal
Dan proses formaladalah organisasi pola hubungan yang ditetapkan secara resmi oleh top manejemen. Proses informal mempunyai 3 peranan yaitu:
1. untuk saran komunikasi
2. untuk engatur kerjasama
3. untuk memelihara kebebasan dalam bertindak
- Organisasi sebagai system sosial suatu system antar hubungan sesama manusia
- Sebagai system fungsional => antar fungsi fungsi yang dikaitkan secra tertentu &integral untuk mencapai tujuan organisasi
- Komunikasi yakni tata salura antar arus informasi dalam organisasi
2.Sejarah Organisasi
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
- Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
- James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
- Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
- Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti, pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
3.Desain Organisasi Formal dan Informal
1. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
Salah satu bagian penting organisasi adalah pengelompokkan informal dan hubungan-hubungan pribadi yang dapat lebih berpengaruh dibanding dengan hubungan formal seperti yang ditunjukkan bagan organisasi.
Argiyris mengemukakan empat bidang utama dimana bidang organisasi formal dan informal berbeda :
1. Hubungan-hubungan antar pribadi. Hubungan-hubungan antar pribadi didalam organisasi formal digambarkan jelas, sedangkan dalam organisasi informal tergantung pada kebutuhan-kebutuhan mereka.
2. Kepemimpinan. Para pemimpin dirancang dan ditentukan dalam formal serta muncul dan dipilih dalam informal.
3. Pengendalian perilaku. Organisasi formal mengendalikan perilaku karyawan melalui penghargaan dan hukuman, sedangkan kelompok informal mengendalikan para anggota dengan pemenuhan kebutuhan.
4. Ketergantungan. Karena kapasitas pemimpin formal terletak pada penghargaan dan hukuman, bawahan-bawahan lebih tergantung dari pada para anggota suatu kelompok informal.
Walaupun ada perbedaan tersebut adalah suatu kesalahan bila menganggap kelompok formal dan informal sebagai dua kesatuan organisasi yang terpisah. Keduanya hidup bersama dan tidak dapat dipisahkan setiap organisasi formal selalu mempunyai organisasi informal dan setiap organisasi informal brkembang dalam berbagai tinkatan formal.
1. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
Salah satu bagian penting organisasi adalah pengelompokkan informal dan hubungan-hubungan pribadi yang dapat lebih berpengaruh dibanding dengan hubungan formal seperti yang ditunjukkan bagan organisasi.
Argiyris mengemukakan empat bidang utama dimana bidang organisasi formal dan informal berbeda :
1. Hubungan-hubungan antar pribadi. Hubungan-hubungan antar pribadi didalam organisasi formal digambarkan jelas, sedangkan dalam organisasi informal tergantung pada kebutuhan-kebutuhan mereka.
2. Kepemimpinan. Para pemimpin dirancang dan ditentukan dalam formal serta muncul dan dipilih dalam informal.
3. Pengendalian perilaku. Organisasi formal mengendalikan perilaku karyawan melalui penghargaan dan hukuman, sedangkan kelompok informal mengendalikan para anggota dengan pemenuhan kebutuhan.
4. Ketergantungan. Karena kapasitas pemimpin formal terletak pada penghargaan dan hukuman, bawahan-bawahan lebih tergantung dari pada para anggota suatu kelompok informal.
Walaupun ada perbedaan tersebut adalah suatu kesalahan bila menganggap kelompok formal dan informal sebagai dua kesatuan organisasi yang terpisah. Keduanya hidup bersama dan tidak dapat dipisahkan setiap organisasi formal selalu mempunyai organisasi informal dan setiap organisasi informal brkembang dalam berbagai tinkatan formal.
4.TEORI ORGANISASI
TEORI ORGANISASI KLASIK
Konsep-konsep tentang organisasi telah berkembang mulai tahun 1800-an, dan konsep-konsep ini sekarang dikenal sebagai teori klasik (Classical Theory) yang disebut juga teori tradisional. Organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi, dan tugas-tugasnya terspesialisasi. Para teoritisi klasik menekankan pentingnya rantai perintah dan penggunaan disiplin, aturan dan supervisi ketat untuk mengubah organisasi-organisasi agar beroperasi lebih efisien.
Teori klasik berkembang dalam tiga aliran: biokrasi, teori administrasi, dan manajemen ilmiah.
Ketiganya mempunyai efek yang sama dalam praktek, dan semuanya dikembangkan sekitar tahun 1900-1950 oleh kelompok-kelompok penulis yang bekerja secara terpisah dan tidak saling berhubungan.
Teori klasik mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan , kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang terjadi bila orang-orang bekerja bersama.
TEORI BIROKRASI
Konsep-konsep tentang organisasi telah berkembang mulai tahun 1800-an, dan konsep-konsep ini sekarang dikenal sebagai teori klasik (Classical Theory) yang disebut juga teori tradisional. Organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi, dan tugas-tugasnya terspesialisasi. Para teoritisi klasik menekankan pentingnya rantai perintah dan penggunaan disiplin, aturan dan supervisi ketat untuk mengubah organisasi-organisasi agar beroperasi lebih efisien.
Teori klasik berkembang dalam tiga aliran: biokrasi, teori administrasi, dan manajemen ilmiah.
Ketiganya mempunyai efek yang sama dalam praktek, dan semuanya dikembangkan sekitar tahun 1900-1950 oleh kelompok-kelompok penulis yang bekerja secara terpisah dan tidak saling berhubungan.
Teori klasik mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan , kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang terjadi bila orang-orang bekerja bersama.
TEORI BIROKRASI
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya: The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism.
Kata biokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Menurut Weber bentuk organisasi yang birokratik secara koadratnya adalah bentuk organisasi yang palin efesien. Weber mengemukakan karakteristik-karakteristik birokrasi sebagai berikut:
• Pembagian kerja yang jelas
• Hirarki wewenang yang dirumuskan secara baik
• Program rasional dalam pencapaian tujuan organisasi
• Sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja
• Sistem aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi para pemegang jabatan
• Hubungan-hubungan antara pribadi yang bersifat “ impresonal”.
• Jadi birokrasi adalah sebuah model organisasi normatif yang menekankan struktur dalam organisasi.
• Hirarki wewenang yang dirumuskan secara baik
• Program rasional dalam pencapaian tujuan organisasi
• Sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja
• Sistem aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi para pemegang jabatan
• Hubungan-hubungan antara pribadi yang bersifat “ impresonal”.
• Jadi birokrasi adalah sebuah model organisasi normatif yang menekankan struktur dalam organisasi.
TEORI ADMINISTRASI
Teori administrasi adalah bagian kedua dari teori organisasi klasik. Teori administrasi juga berkembang sejak tahun 1900. Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa, seperti Mooney dan Reily di Amerika.
Henri Fayol menyatakan bahwa semua kegiatan-kegiatan industrial dapat dibagi menjadi 6 (enam) kelompok:
• Kegiatan-kegiatan teknikal (produksi, manufacturing, adaptasi)
• Kegiatan-kegiatan komersial ( pembelian, penjualan, pertukaran)
• Kegiatan-kegiatan keamanan ( perlindungan terhadap kekayaan dan opersonalia organisasi)
• Kegiatan-kegiatan akuntansi (penentuan persediaan, biaya, penyusunan neraca dan laporan rugi-laba, statistik)
• Kegiatan-kegiatan manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian, pengawasan)
Fayol mengemukakan dan membahas 14 (empat belas) kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrai, sebagai berikut:
• Pembagian kerja (division of work)
• Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility)
• Disiplin (descipline)
• Kesatuan perintah ( unity of command)
• Kesatuan pengarahan (unity of direction)
• Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi ( subordination of induvidual interests to general interests)
• Balas jasa ( remuneration of personnel)
• Sentralisasi (centralization)
• Rantai skalar ( scalar chain)
• Aturan (order)
• Keadilan ( equity)
• Kelanggengan personalia (stability of tenure ofpersonnel)
• Insiatif (initiative)
• Semangat korps (esprit de corps)
Urwick dan Gulick: Mooney dan Reilly menekankan tiga prinsip organisasi yang mereka teliti dan temukan telah dijalankan dalam organisasi-organisasi pemerintahan, agama, militer, dan bisnis. Ketiga prinsip tersebut:
• Prinsip koordinasi. Organisasi-organisasi bila orang-orang sebagai anggota mengkombinasikan usaha-usaha mereka untuk suatu tujuan tertentu.
• Prinsip skalar. Prinsip skalar kadang-kadang disebut prinsip hirarkis. Berarti bahwa pembagian tugas atau kerja dilakukan atas dasar derajat wewenang dan hubungan tanggung jawab.
• Prinsip fungsional. Istilah fungsionalisme dalam hal ini berarti pembedaan di antara macam-macam tugas.
MANAJEMEN ILMIAH
Manajemen ilmiah dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor. Teori manajemen ilmiah masih banyak dijumpai dalam praktek-praktek manajemen modern. Dalam buku-buku literature, manajemen ilmiah sering diartikan berbeda. Arti pertama, manajemen ilmiah merupakan penerapan masalah-masalah organisasi. Sedangkan arti kedua, manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme-mekanisme atau teknik-teknik.
F.W. Taylor menuangkan gagasannya dalam tiga makalah yaitu Shop Management , The Principles of Scientific yang menghasilkan empat kaidah dasar manajemen yang harus dilaksanakan dalam organisasi perusahaan , yaitu :
• Menggantikan metode-metode kerja dalam praktek dengan berbagai metode yang dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja ilmiah yang benar.
• Mengadakan seleksi, latiahn-latiahan, dan pengembangan para karyawan secara ilmiah, agar memungkinkan para karyawan bekerja sebaik-baiknya sesuai dengan spesialisasinya.
• Pengembangan ilmu tentang kerja serta seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah harus diintegrasikan, sehingga para karyawan memperoleh kesempatan untuk ,encapai tingkat upah yang tinggi, sementara manajemen dapat menekan biaya produksi menjadi rendah.
• Untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah, perlu dikembangkan semangat dan mental para karyawan melalui pendekatan antara karyawan dan manajer sebagai upaya untuk menimbulkan suasana kerja sama yang baik.
Teori Klasik : Anatomi Organisasi Formal
Tiga unsure pokok organisasi formal yang selalu muncul dalam leteratur-leteratur manajemen adalah :
• Sistem kegiatan yang terkoordinat.
• Kelompok orang.
• Kerjasama untuk mencapai tujuan.
Organisasi formal adalah system kegiatan yang terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan di bawah kekuasaan dan kepemimpinan.
Menurut para pengikut aliran teori organisasi klasik, adanya suatu organisasi bergantung pada empat kondisi pokok yang harus ada sebelum “kesatuan kegiatan” (unity of action) adalah sebagai berikut :
• Kekuasaan, bisa demokratis atau teoritis, hal ini disebut sebagai sumber pengorganisasian tertinggi.
• Saling melayani, yang merupakan legitimasi social pada organisasi.
• Doktrin, dalam arti sederhana, hal ini merupakan rumusan tujuan organisasi.
• Disiplin, diartiakan sebagai perilaku yang ditentukan oleh perintah atau pengendalian diri.
• Tiang dasar teori organisasi formal adalah :
• Pembagian kerja
• Proses scalar dan fungsional, proses pertumbuhan vertical dan horizontal organisasi
• Struktur, hubungan antara berbagai kegiatan berbeda yang dilaksanakan di dalam suatu organisasi.
• Rentang kendali (span of control)
Kata biokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Menurut Weber bentuk organisasi yang birokratik secara koadratnya adalah bentuk organisasi yang palin efesien. Weber mengemukakan karakteristik-karakteristik birokrasi sebagai berikut:
• Pembagian kerja yang jelas
• Hirarki wewenang yang dirumuskan secara baik
• Program rasional dalam pencapaian tujuan organisasi
• Sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja
• Sistem aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi para pemegang jabatan
• Hubungan-hubungan antara pribadi yang bersifat “ impresonal”.
• Jadi birokrasi adalah sebuah model organisasi normatif yang menekankan struktur dalam organisasi.
• Hirarki wewenang yang dirumuskan secara baik
• Program rasional dalam pencapaian tujuan organisasi
• Sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja
• Sistem aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi para pemegang jabatan
• Hubungan-hubungan antara pribadi yang bersifat “ impresonal”.
• Jadi birokrasi adalah sebuah model organisasi normatif yang menekankan struktur dalam organisasi.
TEORI ADMINISTRASI
Teori administrasi adalah bagian kedua dari teori organisasi klasik. Teori administrasi juga berkembang sejak tahun 1900. Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa, seperti Mooney dan Reily di Amerika.
Henri Fayol menyatakan bahwa semua kegiatan-kegiatan industrial dapat dibagi menjadi 6 (enam) kelompok:
• Kegiatan-kegiatan teknikal (produksi, manufacturing, adaptasi)
• Kegiatan-kegiatan komersial ( pembelian, penjualan, pertukaran)
• Kegiatan-kegiatan keamanan ( perlindungan terhadap kekayaan dan opersonalia organisasi)
• Kegiatan-kegiatan akuntansi (penentuan persediaan, biaya, penyusunan neraca dan laporan rugi-laba, statistik)
• Kegiatan-kegiatan manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian, pengawasan)
Fayol mengemukakan dan membahas 14 (empat belas) kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrai, sebagai berikut:
• Pembagian kerja (division of work)
• Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility)
• Disiplin (descipline)
• Kesatuan perintah ( unity of command)
• Kesatuan pengarahan (unity of direction)
• Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi ( subordination of induvidual interests to general interests)
• Balas jasa ( remuneration of personnel)
• Sentralisasi (centralization)
• Rantai skalar ( scalar chain)
• Aturan (order)
• Keadilan ( equity)
• Kelanggengan personalia (stability of tenure ofpersonnel)
• Insiatif (initiative)
• Semangat korps (esprit de corps)
Urwick dan Gulick: Mooney dan Reilly menekankan tiga prinsip organisasi yang mereka teliti dan temukan telah dijalankan dalam organisasi-organisasi pemerintahan, agama, militer, dan bisnis. Ketiga prinsip tersebut:
• Prinsip koordinasi. Organisasi-organisasi bila orang-orang sebagai anggota mengkombinasikan usaha-usaha mereka untuk suatu tujuan tertentu.
• Prinsip skalar. Prinsip skalar kadang-kadang disebut prinsip hirarkis. Berarti bahwa pembagian tugas atau kerja dilakukan atas dasar derajat wewenang dan hubungan tanggung jawab.
• Prinsip fungsional. Istilah fungsionalisme dalam hal ini berarti pembedaan di antara macam-macam tugas.
MANAJEMEN ILMIAH
Manajemen ilmiah dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor. Teori manajemen ilmiah masih banyak dijumpai dalam praktek-praktek manajemen modern. Dalam buku-buku literature, manajemen ilmiah sering diartikan berbeda. Arti pertama, manajemen ilmiah merupakan penerapan masalah-masalah organisasi. Sedangkan arti kedua, manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme-mekanisme atau teknik-teknik.
F.W. Taylor menuangkan gagasannya dalam tiga makalah yaitu Shop Management , The Principles of Scientific yang menghasilkan empat kaidah dasar manajemen yang harus dilaksanakan dalam organisasi perusahaan , yaitu :
• Menggantikan metode-metode kerja dalam praktek dengan berbagai metode yang dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja ilmiah yang benar.
• Mengadakan seleksi, latiahn-latiahan, dan pengembangan para karyawan secara ilmiah, agar memungkinkan para karyawan bekerja sebaik-baiknya sesuai dengan spesialisasinya.
• Pengembangan ilmu tentang kerja serta seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah harus diintegrasikan, sehingga para karyawan memperoleh kesempatan untuk ,encapai tingkat upah yang tinggi, sementara manajemen dapat menekan biaya produksi menjadi rendah.
• Untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah, perlu dikembangkan semangat dan mental para karyawan melalui pendekatan antara karyawan dan manajer sebagai upaya untuk menimbulkan suasana kerja sama yang baik.
Teori Klasik : Anatomi Organisasi Formal
Tiga unsure pokok organisasi formal yang selalu muncul dalam leteratur-leteratur manajemen adalah :
• Sistem kegiatan yang terkoordinat.
• Kelompok orang.
• Kerjasama untuk mencapai tujuan.
Organisasi formal adalah system kegiatan yang terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan di bawah kekuasaan dan kepemimpinan.
Menurut para pengikut aliran teori organisasi klasik, adanya suatu organisasi bergantung pada empat kondisi pokok yang harus ada sebelum “kesatuan kegiatan” (unity of action) adalah sebagai berikut :
• Kekuasaan, bisa demokratis atau teoritis, hal ini disebut sebagai sumber pengorganisasian tertinggi.
• Saling melayani, yang merupakan legitimasi social pada organisasi.
• Doktrin, dalam arti sederhana, hal ini merupakan rumusan tujuan organisasi.
• Disiplin, diartiakan sebagai perilaku yang ditentukan oleh perintah atau pengendalian diri.
• Tiang dasar teori organisasi formal adalah :
• Pembagian kerja
• Proses scalar dan fungsional, proses pertumbuhan vertical dan horizontal organisasi
• Struktur, hubungan antara berbagai kegiatan berbeda yang dilaksanakan di dalam suatu organisasi.
• Rentang kendali (span of control)
TEORI ORGANISASI NEOKLASIK
PERKEMBANGAN TEORI NEOKLASIK
Teori neoklasik mucul dan mengusulkan perubahan-perubahan pada teori klasik, sejak diperkenalkannya ilmu pengetahuan tentang prilaku manusia. Dengan ilmu pengetahuan tersebut penganut teori hubungan manusiawi menunjukkan bagaimana tiang dasar konsepsi klasik sangat ditentukan oleh kegiatan manusia.
Kritik dan usul perubahan neoklasik pada tiang organisasi formal.
Aliran neoklasik bukan merupakan atau mencetuskan suatu teori murni seperti yang dilakukan aliran klasik. Neoklasik adalah mereka yang membahas kelemahan model klasik prilaku organisasi, tetapi tidak menentang seluruh teori klasik.
Struktur Organisasi
Tentang struktur organisasi, teori neoklasik menyatakan bahwa struktur merupakan penyebab terjadinya pergeseran-pergeseran frictions internal di antara orang-orang yang melaksanakan fungsi yang berbeda-beda.Menurut menville dalton penyebabnya adalah :
• perbedaan tugas antara orang lini dan staf
• perbedaan umur dan pendidikan
• perbedaan sikap
TEORI ORGANISASI MODERN
Teori modern bisa disbut sebagai teori organisasi dan manajemen umum yang memadukan teori klasik dan neoklasik dengan konsep-konsep yang lebih maju.
TEORI SISTEM UMUM
Teori sistem umum merupakan suatu aspek analisis organisasi yang berusaha untuk menemukan kaidah-kaidah umum organisasi yang berlaku universal. Tujuan teori sistem umum adalah penciptaan suatu ilmu pengetahuan organisasional universal dengan menggunakan elemen-elemen dan proses-proses umum seluruh sistem sebagai titik awal.
Ada beberapa tingkatan sistem yuang harus diintegretasikan kenneth boulding mengemukakan klasifikasi tingkat-tingkat sistem sebagai berikut:
• struktur statik
• sistem dinamik
• sisrem dinamik sederhana
• sistem sibernetik
• sistem terbuka
• sistem genetika sosial
• sistem hewani
• sistem manusiawi
• sistem sosial
• sistem transental
Teori organisasi dalam suatu kerangka sistem
Teori organisasi modern adalah multidisipliner yang konsep-konsep dan teknik-tekniknya dikembangkan dari banyak bidang study, seperti sosiologi, teori administrasi, ekonomi, psikologi, ekologi, operations research, dan banyak bidang-bidang lainnya.
Teori organisasi modern menunjukan tiga kegiatan proses hubungan universal yang slalu muncul pada sistem manusia dalam perilakunya beroganisasi
• Komunikasi
• Konsep keseimbangan
Tujuan –tujuan organisasi mempunyai tiga tujuan utama yang saling berhubungan, seperti dalam kasus berbagai sistem kompleks, atau hasil akhirnya saling tergantung, tujuan-tujuan ini adalah pertumbuhan, stbilitas dan interaksi.
• Pendekatan-pendekatan manajemen
• Pendekatan proses
• Pendekatan keprilakuan
• Pendekatan kuantitatif
• Pendekatan sistem A
• Pendekatan contigency (situasional)
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar